"Kalau tidak salah nama bajingan itu Nero ya?" Pikir Jet berlari di tengah hutan yang sangat gelap sambil mengikuti puluhan butiran cahaya merah yang melayang di depannya, "awas saja aku akan membuat perhitungan padamu Nero!"
*DEG!*
Saat tengah berlari entah kenapa seluruh tubuh Jet tiba-tiba menggigil terutama di bagian punggung lehernya.
"Perasaan ini, jangan-jangan!" sambil berlari Jet yang merasakan firasat buruk segera menoleh kesana-kemari namun ia tidak melihat apa-apa karena kegelapan hutan. "Sial tanpa kekuatan cahaya yang telah meninggalkanku aku tidak bisa melihat apa-apa di hutan yang sangat gelap ini!"
"Hya! Ha! Ha! Ha!"
Seluruh tubuh Jet tiba-tiba saja bergidik setelah mendengar suara seseorang yang tertawa di belakangnya.
"Apa itu barusan?!" ucap Jet sambil menoleh ke belakang, dan saat menoleh ke belakang ia dikejutkan oleh kepala melayang yang sedang mengejarnya. "Cih pria tua itu lagi, kenapa dia masih hidup Jink!"
"Fu.. fu.. fu.. Hya.. ha.. ha.. ha..!"
"Kau tidak kapok juga ya Pak Tua Keparat!" seru Jet lalu berlari menghampiri kepala pria tua yang sedang mengejarnya, namun...
*JRAAASH!*
Saat Jet bersiap memukul kepala pria tua itu tiba-tiba saja kepala pria tua itu bergerak dengan sangat cepat dan dengan giginya yang melebihi ketajaman silet pria tua itu dengan mudahnya mengoyak telapak tangan kanan Jet yang sedang dalam posisi memukul.
"Uaaakh!" teriak Jet kesakitan sambil memegangi telapak tangannya yang sudah hilang separuhnya, dan tidak lama kemudian dengan dipenuhi rasa takut Jet berlari mengejar puluhan butiran cahaya merah yang telah jauh meninggalkannya.
"GRAAA!" sambil menunjukkan gigi-giginya yang sangat tajam pria tua itu menggeram dan mengejar Jet yang berlari ketakutan.
"Keparat! Apa tanpa kekuatan cahaya yang telah meninggalkanku, tubuhku serapuh ini!" ucap Jet berlari sambil melihat telapak tangan kanannya yang tiada hentinya mengeluarkan darah.
"Hya! ha! ha! ha! Kenapa kabur? Kemana cahaya yang telah melindungi tubuhmu sebelumnya? Apa kau sudah mencapai batasmu bocah tengik! Hya! ha! ha! ha!" ucap pria tua itu mengejar Jet dengan matanya yang memerah karena amarah.
"Menyebalkan.. menyebalkan.. MENYEBALKANN!!!" Teriak Jet murka. "Sialan! tanpa kekuatan cahaya itu aku hanyalah seorang pecundang!"
*DEG!*
Saat tengah putus asa tiba-tiba saja Jet mendengar suara bisikan yang entah dari mana asalnya.
"Apakah kau membutuhkan kekuatan anak muda!"
"Kekuatan! Ya saat ini aku sangat membutuhkannya!" pikir Jet sambil berlari, sesekali ia menoleh kebelakang guna menghitung jarak dengan kepala pria tua yang mengejarnya.
"Kalau begitu kemarilah, aku akan memberikanmu kekuatan di luar nalar manusia!"
***
Lima belas menit berlalu...
Puluhan butiran cahaya merah yang menuntun Jet tiba-tiba saja raib dan pada waktu yang sama Jet melihat sebuah pedang yang diselimuti bara api menancap disebuah batu besar yang telah menghitam.
Melihat hal tersebut Jet-pun lekas menambah kecepatannya dan berlari menghampiri pedang yang diselimuti bara api tersebut, namun saat hampir meraih pedang tersebut tiba-tiba saja Jet berhenti karena mendengar suara seseorang yang sangat familiar di belakangnya.
"Jangan menyentuhnya!"
Mendengar suara yang sangat familiar di telinganya ia pun bergegas menoleh kebelakang dan melihat seorang pria yang mengenakan topeng putih dengan corak matahari di tengah kegelapan tepat di bagian dahi topeng pria tersebut, Pria bertopeng itu terlihat sedang menggenggam kepala pria tua yang terus memberontak.
"Jangan menyentuhnya! Sekali menyentuhnya kau akan diperbudak oleh pedang Iblis itu!" ucap Pria Bertopeng itu sambil menahan kepala pria tua yang terus memberontak di genggaman tangannya.
"Lepaskaaan!" pria tua itu terus memberontak dari cengkraman tangan kanan pria bertopeng itu, namun setelah menyadari keberadaan pedang Iblis, pria tua itu langsung terdiam karena terkejut.
"Pedang dengan nyala api yang membara, bu-bukankah itu pedang milik Lucifer!" pikir pria tua itu terkejut. "Kenapa pedang itu bisa ada di sini?"
"Suara itu, apa kau Fazz?" tanya Jet kepada pria bertopeng yang ada di hadapannya.
Setelah Jet menanyakan hal tersebut Pria Bertopeng itu lekas membuka topeng putihnya dan berkata, "ya aku Fazz, sudah lama tidak bertemu Jet, sejak kejadian itu." (Read Fazz Chronicles Part 5 - Ujung Kematian, Author.)
"Mustahil, bagaimana bisa bukankah waktu itu kau sudah mati?" ucap Jet terheran-heran, "bah-bahkan aku telah menghadiri pemakamanmu!"
"Waktu itu ya, sebenarnya saat itu kesadaranku ditarik kedalam dimensi lain oleh sebuah Entitas yang telah lama bersemayam di dalam tubuhku, dan Entitas itu memperlihatkan sebuah kebenaran dunia padaku sambil memulihkan tubuhku secara perlahan agar bangkit di waktu yang tepat."
"Entitas katamu?"
"Uaaakh!!" pria tua yang berada digenggaman tangan kanan Fazz tiba-tiba saja berteriak kesakitan, kepala pria tua itu terlihat mengering dan dalam beberapa detik kepala pria tua itu hancur menjadi debu.
"Ceritanya sangat panjang Jet, yang jelas Entitas itu telah menyelamatkanku dari kematian."
"Apa yang telah kau lakukan pada pria tua itu?"
"Aku hanya menyerap energi kehidupannya, sekarang ayo kita segera pergi dari sini dan menjauh dari pedang terkutuk itu, ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu Jet."
"Tidak!" bentak Jet mengagetkan Fazz. "Aku telah kehilangan kekuatanku! Dan sekarang aku bisa mendapatkan kekuatan yang sangat besar hanya dengan mencabut pedang di belakangku! Mana mungkin aku mengabaikannya, Fazz!"
"Jangan! Apa kau bodoh, kau akan dikendalikan pedang Iblis itu bila menyentuhnya!"
Setelah mendengar hal itu, Jet lantas berbalik dan segera mencengkram pedang Iblis tersebut sambil menahan perih di tangan kanannya.
"Camkan ini baik-baik Fazz! Tidak ada satupun di dunia ini yang dapat mengendalikanku!" sambil menahan perih Jet berusaha menarik pedang Iblis yang menancap di sebuah batu.
"Jet!" dengan panik Fazz berlari menghampiri Jet yang sedang melakukan hal bodoh yang akan mengancam jiwanya.
"Kau tidak akan mengerti Fazz, tidak akan mengerti!" ucap Jet jengkel.
Continued in Darkness Entity...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar